Bersama dengan berdirinya Kesultanan Aceh,di Jambi berdiri pula Kerajaan Melayu Jambi. Kerajaan ini berdiri setelah Kerajaan Sriwijaya yang berpusat di Palembang mengalami kemunduran. Pusat kerajaan ini ada di hulu sungai Batanghari, Jambi. Nama lain Kerajaan Melayu Jambi adalah Kerajaan Dharmasraya.
Agama Islam yang menyebar di Jambi berasal dari Samudra Pasai. Jambi secara resmi dinyatakan masuk Islam ketika berada dalam kekuasaan Rangkayo Hitam (1500-1515). Akan tetapi, pada tahun 1615 Pangeran kedah mulai menggunakan gelar sultan Abdul Kahar. Pangeran Kedah saat itu baru saja diangkat sebagai Raja Melayu Jambi yang pertama. Oleh sebab itu, tahu 1615 selalu dianggap sebagai tahun berdirinya Kerajaan Melayu Jambi.
Sultan Abdul Kahar memerintah sampai tahun 1643. Pada jamannya, kerajaan melayu Jambi terus mengalami kemajuan. Hal ini disebabkan karena Portugis menguasai malaka pada tahun 1511. Akhirnya, para pedagang itu memilih Jambi.
Setelah Sultan Abdul Kahar meninggal, ia digantikan oleh Sultan Agung Abdul Jalil (1643-1665). Pada saat itu sering terjadi peperangan antara Jambi dengan Belanda.