Pages

Filosofi Hidup : Bunga Dandelion

Minggu, 07 Februari 2016

Belajar dari alam dapat membuat kita lebih dekat kepada Sang Khalik karena ciptaanNya yang maha sempurna. Alam diciptakan dengan segala kesempurnaannya untuk kehidupan mahluk hidup sehingga mencapai suatu kesetimbangan melalui adanya interaksi diantara sesamanya. Tentunya setiap mahluk hidup itu baik hewan, tumbuhan maupun manusia memiliki perananya masing-masing dalam membangun system kehidupan di bumi ini. Tidak ada satupun mahluk hidup yang diciptakan tanpa ada manfaatnnya meskipun itu dari mahluk hidup yang kecil, sederhana dan nampak tak berharga seperti Bunga Dandelion.
Bunga Randa Tapak atau Dandelion adalah bagian dari Taraxacum, sebuah genus besar dalam keluarga Asteraceae. Nama Randa Tapak sendiri biasa digunakan untuk merujuk kepada sebuah tumbuhan yang memiliki “bunga” yang memiliki “bunga-bunga” kecil yang terbang ditiup angin. Asal asli dari tumbuhan ini adalah Eropa dan Asia, namun sudah menyebar ke segala tempat. Yang disebut sebagai bunga dari tumbuhan ini menjadi semacam jam hayati yang secara teratur melepaskan banyak bijinya. Biji-biji ini sesungguhnya adalah buahnya (Wikipedia).
Bunga dandelion memang bukan bunga yang indah seperti bunga mawar, serta bukan pula bunga yang sangat wangi seperti bunga melati atau sedap malam, dia hanya lah bunga sederhana dengan kuntum bunga ringan berwarna putih sehingga sering kali disebut bunga bertopi putih. Hidup diantara semak belukar di padang rumput, tebing tinggi, pegunungan atau bahkan ditempat-tempat yang sulit dijangkau oleh manusia sehingga dia semakin nampak tak berharga. Namun siapa yang tau bunga sederhana tersebut memiliki banyak manfaat dan mitologi yang begitu menarik. Pengobatan tiongkok kuno yang pertama kali menggunakan tumbuhan bunga dandelion sebagai obat untuk membersihkan darah dan meningkatkan system kekebalan tubuh, selain itu di daerah timur tengah, bangsa arab telah menggunakan tumbuhan dandelion pada abad 12 sebagai obat untuk pemeliharaan kesehatan hati dan ginjal. Bunga dandelion melambangkan cinta, harapan, kesetiaan dan keceriaan.


Bunga dandelion disebut juga “ fairy clock” karena bunganya dapat menutup dan membuka secara periodik pada waktu-waktu tertentu. Bunga dandelion digunakan sebagai bahan untuk meramal, jika meniup bagian kepala bunganya sampai benihnya terbang maka jumlah benih yang terbang tersebut merupakan jumlah anak yang akan dimiliki oleh orang yang meniupnya. Jika bunga dandelion ini digunakan sebagai rangkaian bunga pernikahan, maka akan membawa keberentungan bagi pasangan tersebut. Dengan demikian, tak harus terlihat begitu menarik secara fisik untuk menjadi sesutu yang hebat karena terkadang sesuatu yang sederhana dan nampak tak berharga itu memiliki kehebatan yang tiada tara.
Dalam siklus hidupnya, bunga dandelion dapat hidup dalam berbagai kondisi lahan tempat tumbuh. Benih yang digunakannya untuk berkembang biak akan, selalu diterbangkan oleh angin ke berbagai tempat karena sifatnya yang ringan. Dia tidak pernah menyalahkan angin yang membawanya ke tempat-tempat ekstrim untuk sebuah kehidupan mahluk hidup. Tempat yang curam , gersang, penuh semak belukar, dan bahkan sulit di jangkau mahluk hidup lain. Dengan sedikit tetesan air hujan, benih bunga dandelion berjuang agar dapat tumbuh dan berkembang biak sehingga menjadi tempat menarik oleh sekumpulan bunga yang menarik . Seperti dalam kehidupan ini, kita harus tetap semangat dan tidak boleh berputus asa ketika mengalami masa sulit. Selalu berbaik sangka kepada Sang Pencipta karena sesungguhnya Dia maha mengetahui apa yang dibutuhkan dan bukan yang diinginkan hambanya.

Subscribe your email address now to get the latest articles from us

 
Copyright © 2017. SAHABAT ISKI.
. . .
Creative Commons License